A. Pengertian Kegeliasahan
Pada
prinsipnya manusia merupakan makhluk yang diarahkan oleh motivasi dan
cita-citanya. Hampir semua tingkah laku manusia dapat dipandang sebagai usaha
untuk memuaskan hasrat biologis mereka. Tetapi tujuan itu sering sulit atau
bahkan kemungkinan kecil untuk dicapai. Kegelisahan diartikan sebagai suatu
kondisi dimana orang menghadapi halangan atau rintangan dalam mengatasi
rintangan tersebut. Pada hakekatnya kegelisahan menunjuk pada motivasi yang terhalang
dan dalam keadaan tak terpuaskan.
Saat ini
banyak orang yang merasa hidup sendiri dalam kehidupannya. Keadaan ini salah
bila dikembalikan kepada pengertian manusia itu sendiri, bahwa selain manusia
disebut makhluk individu karena memiliki ruh dan jiwa, manusia juga disebut
sebagai makhluk sosial dimana manusia memerlukan orang lain dalam hidupnya.
Kegelisahan
berasal dari kata “gelisah”. Gelisah artinya rasa yang tidak tentram di hati
atau merasa selalu khawatir, tidak dapat tenang (tidurnya), tidak sabar lagi
(menanti), cemas dan sebagainya. Kegelisahan menggambarkan seseorang tidak
tentram hati maupun perbuatannya, artinya merasa gelisah, khawatir, cemas atau
takut dan jijik. Rasa gelisah ini sesuai dengan suatu pendapat yang menyatakan
bahwa manusia yang gelisah itu dihantui rasa khawatir atau takut. Manusia suatu
saat dalam hidupnya akan mengalami kegelisahan. Kegelisahan yang cukup lama
akan menghilangkan kemampuan untuk merasa bahagia.
Manusia
selama ini seringkali tenggelam dalam kegelisahan. Berbagai penyebab
kegelisahan telah menyita waktu dan perhatian manusia, dan sayangnya banyak
yang tidak menyadari betapa mengganggunya kegelisahan itu. Kegelisahan yang
timbul dalam diri kita sebenarnya dibuat oleh kita sendiri, kita ciptakan
mereka di dalam pikiran kita melalui ketidakmampuan ataupun kegagalan untuk
mengerti bahaya perasaan keakuan dan melalui khayalan yang melambung serta
kesalahan dalam menilai setiap kejadian atau benda. Hanya jika kita dapat
melihat suatu kejadian atau benda dengan apa adanya, bahwa tidak ada sesuatu
apa pun yang kekal di dunia ini dan bahwa keakuan kita sendiri merupakan
khayalan liar yang membawa kekacauan dalam pikiran yang tidak terlatih. Kegelisahan
adalah suatu rasa tidak tenteram, tidak tenang, tidak sabar, rasa khawatir atau
cemas pada manusia. Kegelisahan merupakan gejala universal yang ada pada
manusia manapun. Namun kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingakah
laku atau gerak-gerik seseorang dalam situasi tertentu. Jadi, kegelisahan
merupakan sesuatu yang unik sebagai manifestasi dari perasaan tidak tenteram,
khawatir, ataupun cemas.
B. Macam-macam Kegelisahan Manusia
Bentuk-
bentuk kegelisahan manusia berupa keterasingan, kesepian, ketidakpastian.
Perasaan-perasaan semacam ini silih berganti dengan kebahagiaan, kegembiraan
dalam kehidupan manusia. Tentang perasaan kegelisahan ini, Sigmund Freud
membedakannya menjadi tiga macam, yaitu :
1. Kegelisahan Obyektif
(Kenyataan)
Kegelisahan ini mirip dengan
kegelisahan terapan dan kegelisahan ini timbul akibat adanya pengaruh dari luar
atau lingkungan sekitar. Contoh : Tini seorang ibu muda, mempunyai anak berumur
dua tahun, Tina namanya. Tina tumbuh sehat, montok, lucu, lincah, dan sangat
akrab dengan ibunya. Hampir seluruh waktu Tini tercurahkan untuk Tina. Ia
keluar kerja demi Tina, anak yang baru seorang itu. Sekonyong-konyong Tina
sakit; muntah-muntah disertai buang air. Tini bingung, anaknya segera dibawa
kerumah sakit. Kata dokter, Tina harus dirawat di rumah sakit dan tidak boleh
ditunggui. Tina menangis terus, tetapi ibunya harus meninggalkannya. Tina gelisah,
cemas, khawatir, memikirkan nasib anaknya. Pada contoh tersebut jelas bagi
kita, bahwa kegelisahan yang diderita oleh ibu Tini adalah karena adanya bahaya
dari luar yang mengancam anaknya.
2. Kegelisahan Neurotik (Saraf)
Kegelisahan ini berhubungan
dengan sistem syaraf. Syaraf-syaraf yang bekerja secara alami ketika tubuh
merasa terancam atau mengetahui akan ada suatu hal berbahaya yang akan terjadi.
Tubuh tidak diperintahkan untuk melakukannya. Singkatnya kegelisahan ini
ditimbulkan oleh suatu pengamatan tentang bahaya naluriah.
Contohnya: Kegelisahan para
peserta Indonesia Mencari Bakat ketika akan mengetahui siapa yang harus pulang
pada malam mereka tampil dan kegelisahan murid-murid sekolah ketika menunggu
hasil ujian akhir.
3. Kegelisahan moral
Kegelisahan ini mucul dari dalam diri sendiri. Sebagian besar karena rasa
bersalah atau malu dalam ego yang ditimbulkan oleh suatu pengamatan bahaya dari
hati nurani. Hal ini timbul karena pada dasarnya setiap manusia mempunyai hari
nurani dan sadar atau tidak mereka tahu mana hal yang benar dan mana yang
salah. Walaupun mereka melakukan kejahatan, setiap orang pastilah tahu hal yang
dilakukannya itu adalah salah. Keadaan mungkin yang memaksa mereka
melakukannya. Jadi, mereka tetap mempunyai rasa bersalah dan mengalami
kegelisahan moral itu.
Contohnya: Setelah terungkap
permasalahan korupsi di tubuh KPU, banyak pihak yang terkait merasa gelisah.
C. Faktor Penyebab Kegelisahan
Pada prinsipnya manusia
merupakan mahluk hidup yang diarahkan oleh motivasi dan cita-citanya. Hampir
semua tingkah laku manusia dapat dipandang sebagai usaha untuk memuaskan hasrat
biologis mereka. Tetapi tujuan itu sering sulit atau bahkan kemungkinan kecil
untuk di capai. Oleh sebab itu kegelisahan dapat disebabkan oleh beberapa hal,
yaitu:
1. Lalai dalam Mengingat Allah
Dalam
beberapa hadits dan riwayat Shahih disebutkan bahwa kegelisahan dalam keadaan
tertentu akan muncul sebagai akibat kelalaian seseorang dalam mengingat Allah.
Dalam berpaling dari (mencari) hikmah-Nya, mengentengkan perintah serta
larangan-Nya. Terkadang kegelisahan dapat muncul dari godaan setan yang dapat
mengguncangkan jiwa. Seseorang yang hatinya bersih dan yakin kepada Allah tidak
akan terkena penyakit ini, kecuali bila menderita cacat atau penyakit tertentu.
Dari sudut pandang agama, mengingat
Allah ibarat benteng kuat dan baju besi yang melindungi manusia dari
berbagai macam bahaya, seperti penyakit kejiwaan. Sebagaimana juga dapat
menjadikannya sebagai pijakan dalam proses pengobatannya. Beberapa riwayat
menyebutkan bahwa kegelisahan bisa muncul sebagai akibat perbuatan haram dan
mungkar, sebaliknya mencari perlindungan Allah dapat mencegah seseorang dari
dampak negatifnya.
2. Cinta Diri
Kecintaan
seseorang terhadap dirinya merupakan hal yang wajar, namun sebagian orang telah
berlebihan dalam mempertahankan cinta tersebut sehingga terbebani dengan
berbagai macam penderitaan dan rasa sakit. Dalam pembahasan ini, yang dimaksud
cinta diri adalah kecintaan yang melampaui batas. Dapat berupa perhatian
berlebihan terhadap diri sendiri serta sangat sensitif terhadap segala hal yang
berkaitan dengan itu, sehingga tidak mendapati musibah yang lebih parah dari
penyakit tersebut.
3. Gejolak Hati
Terkadang
kegelisahan muncul dalam keadaan tertentu lantaran kegalauan hati yang sangat
keras akan hal-hal yang spele dan remeh. Ketika seseorang tidak mendapatkan
sesuatu yang dapat menyibukkan dirinya, seseorang tersebut akan memikirkan problem
dan khayalan sia-sia, sehingga sering kali hal itu menyeretnya kedalam kubangan
kegelisahan. Misalnya seorang anak kecil megotori badannya, maka akan ada
guncangan jiwa lantaran takut akan hukuman dari ibunya dengan cara mencuci
kotoran tersebut berulang kali. Dari pengulangan itu memberikan kemungkinan
muncul pemikiran yang disertai perasaan gelisah.
4. Rasa Takut dan Malu
Sifat malu
merupakan salah satu diantara faktor penyebab kegelisahan, sebab seorang pemalu
adalah orang yang takut sehingga hanya berdiam diri. Hal ini banyak terjadi
pada masa kecil seseorang yang mendapatkan pelecehan dan perlakuan keras,
sehingga pada masa dewasanya tidak mampu menghadapi problem yang sangat besar
dan menyelesaikannya secara benar.
Permasalahn
Ini menunjukkan bahwa seorang pemalu akan berusaha dengan berbagai macam cara
untuk melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya agar tidak menjadi bahan
penilaian dan cemoohan orang lain. Inilah yang mendorongnya melakukan pekerjaan
secara berulang agar dapat menyelesaikannya sebaik mungkin, yang pada akhirnya
menjerumuskannya kedalam kegelisahan.
5. Keadaan Fisik
Kegelisahan
dan kekhawatiran yang di timbulkan oleh sebab-sebab fisik tentu saja harus
menghinggapi orang yang mempunyai cacat fisik seperti kebutaan, kelumpuhan,
ketulian, dan sebagainya. Pada masa tua, keterbatasan fisik menjadi penyabab
utama dari kegelisahan manusia. Kekuatan, pancaindera, potensi, dan kapasitas
intelektuan mulai turun pada tahap-tahap tertentu, dan sekali lagi orang-orang
usia lanjut harus menyesuaikan diri kembali dengan ketidakberdayaannya. Kegelisahan
akan semakin menjadi-jadi jika orang
usia lanjut masih menginginkan sesuatu atau motif-motif seperti saat berusia
muda. Tragedi yang selalu dapat ditemui pada orang tua, ialah bahwa bukan
karena menjadi tua, sebab ini adalah proses alami yang tak dapat dihindari,
tetapi karena adanya ketidaksiapan perubahan peran, sikap dan motuf-motif pada
saat usia semakin tua.
6. Motif yang bertentangan
Sumber
kegelisahan yang paling rumit ialah pertentangan antara dua motif atau lebih
hakikat, dimana harus mengorbankan motif lain yang ia miliki. Kadang-kadang ini
muncul karena keterbatasan jumlah keinginan yang dapat di capai pada suatu
saat.
A.
Approach-approach Conflict
Konflik ini
terjadi bila individu menghadapi dua motif yang sangat menarik. Sebagai contoh
seorang anak mempunyai uang Rp. 500 ia pergi ke toko untuk membeli permen, ia
akan bingung memilih bermacam-macam permen yang semuanya menarik seleranya.
B.
Avoidance-avoidance Conflict
Konflik
jenis ini individu dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama tidak member
kepuasan baginya. Ia ingin menghindari keduanya, tetapi ia tak dapat
menghindari yang satu tanpa tidak menghadapi yang lain. Sebagai contoh seorang
anak kecil menghadapi dua pilihan, minum obat yang pahit atau jika tidak
meminumnya ia akan dihukum oleh ibunya. Konflik ini muncul karena tekanan dari
luar dan bukan berasal dari dalam.
C.
Approach avoidance Conflict
Konflik
jenis ini disebabkan oleh pilihan yang tersedia mengandung dua hal yang
bertentangan dengan keinginannya, tetapi sekaligus menyenangkannya.
D. Bentuk-bentuk Kegelisahan
Bentuk-bentuk
kegelisahan dalam diri manusia dapat terdiri dari :
1.
Keterasingan
Keterasingan
berasal dari kata terasing, dan berasal dari kata dasar asing yang artinya
sendiri, tidak dikenal orang. Sehingga terasing berarti tersisihkan dari
pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Jadi keterasingan
berarti hal-hal yang berkenaaan dengan tersisihkan dari pergaulan atau terpisah
dengan orang lain.
2.
Kesepian
Kesepian
berasal dari kata sepi, artinya sunyi, lengang, tidak Ramai, tidak ada orang
atau kendaraan, tidak banyak tamu, tidak banyak pembeli, tak ada apa- apa, dan
sebagainya. Kesepian adalah keadaan sepi atau hal sepi. Sebagai contoh, seorang
ibu merasa kesepian setelah anaknya menikah dan berumah sendiri. Berdasarkan
contoh ini dapat terlihat bahwa setiap orang pernah mengalami kesepian. Karna
kesepian merupakan bagian hidup manusia, lama atau sebentar perasaan kesepian
ini bergantung kepada mental orang dan kasus penyebabnya.
3.
Ketidakpastian
Ketidakpastian
berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu (pikirannya) atau mendua,
atau apa yang dipikirkan tidak searah, kemana tujuan tidak jelas. Itu semua
adalah akibat pikirannya tidak dapat konsentrasi. Ketidakpastian atau
ketidaktentuan itu adalah bagian dari hidup manusia. Setiap orang hidup pernah
mengalaminya. Bahkan anak kecil
sekalipun pernah mengalaminya, misalnya, ketika ditinggalkan ibunya, ia
menangis kebingungan. Kebingungan itu menunjukan ketidakpastian.
E. Cara Mengatasi Kegelisahan
Untuk
menghadapi kegelisahan biasanya dengan menggunakan sikap positif yang bisa
berlaku umum. Ini akan berwujud tindakan-tindakan yang sangat dianjurkan yaitu
meliputi:
1. Hadapi
dan rencanakan segala kemungkinan problem yang timbul dan sikap yang
dibayangkan akan terjadi, sampai pada yang sejelek mungkin.
2. Susunlah
persiapan cara-cara menghadapinya beserta pemecahannya.
3.
Mendeteksi sebanyak mungkin tentang hal-hal yang menyebabkan gelisah termasuk
didalamnya, sebab-sebab dan problemanya.
4. Hadapilah
dengan tabah kegelisahan berserta sebab-sebab dan problemanya dan bersiap
sedia.
5. Jika
mampu meskipun mungkin tidak dapat secara spontan hilangkanlah sebab-sebab
kegelisahan yang ada.
6. Ajaklah
orang lain bekerja sama dalam mengatasi kegelisahan ini paling tidak untuk ikut
memikirkan atau memberi perhatian atau memahami keadaan saudara.
Dari keenam
jalan yang tersebut di atas itu bagi penderita tentu tak bisa dengan terang
atau pas dalam melaksanaka kecuali jika kegelisahannya telah berhenti. Jadi
memang harus ada orang lain yang mau membantunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar