Jumat, 19 Juni 2015

Manusia dan Kegelisahan

A.   Pengertian Kegeliasahan

Pada prinsipnya manusia merupakan makhluk yang diarahkan oleh motivasi dan cita-citanya. Hampir semua tingkah laku manusia dapat dipandang sebagai usaha untuk memuaskan hasrat biologis mereka. Tetapi tujuan itu sering sulit atau bahkan kemungkinan kecil untuk dicapai. Kegelisahan diartikan sebagai suatu kondisi dimana orang menghadapi halangan atau rintangan dalam mengatasi rintangan tersebut. Pada hakekatnya kegelisahan menunjuk pada motivasi yang terhalang dan dalam keadaan tak terpuaskan.


Saat ini banyak orang yang merasa hidup sendiri dalam kehidupannya. Keadaan ini salah bila dikembalikan kepada pengertian manusia itu sendiri, bahwa selain manusia disebut makhluk individu karena memiliki ruh dan jiwa, manusia juga disebut sebagai makhluk sosial dimana manusia memerlukan orang lain dalam hidupnya.

Kegelisahan berasal dari kata “gelisah”. Gelisah artinya rasa yang tidak tentram di hati atau merasa selalu khawatir, tidak dapat tenang (tidurnya), tidak sabar lagi (menanti), cemas dan sebagainya. Kegelisahan menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, artinya merasa gelisah, khawatir, cemas atau takut dan jijik. Rasa gelisah ini sesuai dengan suatu pendapat yang menyatakan bahwa manusia yang gelisah itu dihantui rasa khawatir atau takut. Manusia suatu saat dalam hidupnya akan mengalami kegelisahan. Kegelisahan yang cukup lama akan menghilangkan kemampuan untuk merasa bahagia.

Manusia selama ini seringkali tenggelam dalam kegelisahan. Berbagai penyebab kegelisahan telah menyita waktu dan perhatian manusia, dan sayangnya banyak yang tidak menyadari betapa mengganggunya kegelisahan itu. Kegelisahan yang timbul dalam diri kita sebenarnya dibuat oleh kita sendiri, kita ciptakan mereka di dalam pikiran kita melalui ketidakmampuan ataupun kegagalan untuk mengerti bahaya perasaan keakuan dan melalui khayalan yang melambung serta kesalahan dalam menilai setiap kejadian atau benda. Hanya jika kita dapat melihat suatu kejadian atau benda dengan apa adanya, bahwa tidak ada sesuatu apa pun yang kekal di dunia ini dan bahwa keakuan kita sendiri merupakan khayalan liar yang membawa kekacauan dalam pikiran yang tidak terlatih. Kegelisahan adalah suatu rasa tidak tenteram, tidak tenang, tidak sabar, rasa khawatir atau cemas pada manusia. Kegelisahan merupakan gejala universal yang ada pada manusia manapun. Namun kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingakah laku atau gerak-gerik seseorang dalam situasi tertentu. Jadi, kegelisahan merupakan sesuatu yang unik sebagai manifestasi dari perasaan tidak tenteram, khawatir, ataupun cemas.

B.   Macam-macam Kegelisahan Manusia

Bentuk- bentuk kegelisahan manusia berupa keterasingan, kesepian, ketidakpastian. Perasaan-perasaan semacam ini silih berganti dengan kebahagiaan, kegembiraan dalam kehidupan manusia. Tentang perasaan kegelisahan ini, Sigmund Freud membedakannya menjadi tiga macam, yaitu :

1. Kegelisahan Obyektif (Kenyataan)

Kegelisahan ini mirip dengan kegelisahan terapan dan kegelisahan ini timbul akibat adanya pengaruh dari luar atau lingkungan sekitar. Contoh : Tini seorang ibu muda, mempunyai anak berumur dua tahun, Tina namanya. Tina tumbuh sehat, montok, lucu, lincah, dan sangat akrab dengan ibunya. Hampir seluruh waktu Tini tercurahkan untuk Tina. Ia keluar kerja demi Tina, anak yang baru seorang itu. Sekonyong-konyong Tina sakit; muntah-muntah disertai buang air. Tini bingung, anaknya segera dibawa kerumah sakit. Kata dokter, Tina harus dirawat di rumah sakit dan tidak boleh ditunggui. Tina menangis terus, tetapi ibunya harus meninggalkannya. Tina gelisah, cemas, khawatir, memikirkan nasib anaknya. Pada contoh tersebut jelas bagi kita, bahwa kegelisahan yang diderita oleh ibu Tini adalah karena adanya bahaya dari luar yang mengancam anaknya.

2. Kegelisahan Neurotik (Saraf)

Kegelisahan ini berhubungan dengan sistem syaraf. Syaraf-syaraf yang bekerja secara alami ketika tubuh merasa terancam atau mengetahui akan ada suatu hal berbahaya yang akan terjadi. Tubuh tidak diperintahkan untuk melakukannya. Singkatnya kegelisahan ini ditimbulkan oleh suatu pengamatan tentang bahaya naluriah.
Contohnya: Kegelisahan para peserta Indonesia Mencari Bakat ketika akan mengetahui siapa yang harus pulang pada malam mereka tampil dan kegelisahan murid-murid sekolah ketika menunggu hasil ujian akhir.

3. Kegelisahan moral Kegelisahan ini mucul dari dalam diri sendiri. Sebagian besar karena rasa bersalah atau malu dalam ego yang ditimbulkan oleh suatu pengamatan bahaya dari hati nurani. Hal ini timbul karena pada dasarnya setiap manusia mempunyai hari nurani dan sadar atau tidak mereka tahu mana hal yang benar dan mana yang salah. Walaupun mereka melakukan kejahatan, setiap orang pastilah tahu hal yang dilakukannya itu adalah salah. Keadaan mungkin yang memaksa mereka melakukannya. Jadi, mereka tetap mempunyai rasa bersalah dan mengalami kegelisahan moral itu.
Contohnya: Setelah terungkap permasalahan korupsi di tubuh KPU, banyak pihak yang terkait merasa gelisah.

C.   Faktor Penyebab Kegelisahan

Pada prinsipnya manusia merupakan mahluk hidup yang diarahkan oleh motivasi dan cita-citanya. Hampir semua tingkah laku manusia dapat dipandang sebagai usaha untuk memuaskan hasrat biologis mereka. Tetapi tujuan itu sering sulit atau bahkan kemungkinan kecil untuk di capai. Oleh sebab itu kegelisahan dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:

1. Lalai dalam Mengingat Allah
Dalam beberapa hadits dan riwayat Shahih disebutkan bahwa kegelisahan dalam keadaan tertentu akan muncul sebagai akibat kelalaian seseorang dalam mengingat Allah. Dalam berpaling dari (mencari) hikmah-Nya, mengentengkan perintah serta larangan-Nya. Terkadang kegelisahan dapat muncul dari godaan setan yang dapat mengguncangkan jiwa. Seseorang yang hatinya bersih dan yakin kepada Allah tidak akan terkena penyakit ini, kecuali bila menderita cacat atau penyakit tertentu. Dari sudut pandang agama, mengingat  Allah ibarat benteng kuat dan baju besi yang melindungi manusia dari berbagai macam bahaya, seperti penyakit kejiwaan. Sebagaimana juga dapat menjadikannya sebagai pijakan dalam proses pengobatannya. Beberapa riwayat menyebutkan bahwa kegelisahan bisa muncul sebagai akibat perbuatan haram dan mungkar, sebaliknya mencari perlindungan Allah dapat mencegah seseorang dari dampak negatifnya.

2. Cinta Diri
Kecintaan seseorang terhadap dirinya merupakan hal yang wajar, namun sebagian orang telah berlebihan dalam mempertahankan cinta tersebut sehingga terbebani dengan berbagai macam penderitaan dan rasa sakit. Dalam pembahasan ini, yang dimaksud cinta diri adalah kecintaan yang melampaui batas. Dapat berupa perhatian berlebihan terhadap diri sendiri serta sangat sensitif terhadap segala hal yang berkaitan dengan itu, sehingga tidak mendapati musibah yang lebih parah dari penyakit tersebut.

3. Gejolak Hati

Terkadang kegelisahan muncul dalam keadaan tertentu lantaran kegalauan hati yang sangat keras akan hal-hal yang spele dan remeh. Ketika seseorang tidak mendapatkan sesuatu yang dapat menyibukkan dirinya, seseorang tersebut akan memikirkan problem dan khayalan sia-sia, sehingga sering kali hal itu menyeretnya kedalam kubangan kegelisahan. Misalnya seorang anak kecil megotori badannya, maka akan ada guncangan jiwa lantaran takut akan hukuman dari ibunya dengan cara mencuci kotoran tersebut berulang kali. Dari pengulangan itu memberikan kemungkinan muncul pemikiran yang disertai perasaan gelisah.

4. Rasa Takut dan Malu

Sifat malu merupakan salah satu diantara faktor penyebab kegelisahan, sebab seorang pemalu adalah orang yang takut sehingga hanya berdiam diri. Hal ini banyak terjadi pada masa kecil seseorang yang mendapatkan pelecehan dan perlakuan keras, sehingga pada masa dewasanya tidak mampu menghadapi problem yang sangat besar dan menyelesaikannya secara benar.
Permasalahn Ini menunjukkan bahwa seorang pemalu akan berusaha dengan berbagai macam cara untuk melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya agar tidak menjadi bahan penilaian dan cemoohan orang lain. Inilah yang mendorongnya melakukan pekerjaan secara berulang agar dapat menyelesaikannya sebaik mungkin, yang pada akhirnya menjerumuskannya kedalam kegelisahan.

5. Keadaan Fisik

Kegelisahan dan kekhawatiran yang di timbulkan oleh sebab-sebab fisik tentu saja harus menghinggapi orang yang mempunyai cacat fisik seperti kebutaan, kelumpuhan, ketulian, dan sebagainya. Pada masa tua, keterbatasan fisik menjadi penyabab utama dari kegelisahan manusia. Kekuatan, pancaindera, potensi, dan kapasitas intelektuan mulai turun pada tahap-tahap tertentu, dan sekali lagi orang-orang usia lanjut harus menyesuaikan diri kembali dengan ketidakberdayaannya. Kegelisahan akan semakin menjadi-jadi  jika orang usia lanjut masih menginginkan sesuatu atau motif-motif seperti saat berusia muda. Tragedi yang selalu dapat ditemui pada orang tua, ialah bahwa bukan karena menjadi tua, sebab ini adalah proses alami yang tak dapat dihindari, tetapi karena adanya ketidaksiapan perubahan peran, sikap dan motuf-motif pada saat usia semakin tua.

6. Motif yang bertentangan

Sumber kegelisahan yang paling rumit ialah pertentangan antara dua motif atau lebih hakikat, dimana harus mengorbankan motif lain yang ia miliki. Kadang-kadang ini muncul karena keterbatasan jumlah keinginan yang dapat di capai pada suatu saat.
A.   Approach-approach Conflict
Konflik ini terjadi bila individu menghadapi dua motif yang sangat menarik. Sebagai contoh seorang anak mempunyai uang Rp. 500 ia pergi ke toko untuk membeli permen, ia akan bingung memilih bermacam-macam permen yang semuanya menarik seleranya.

B.   Avoidance-avoidance Conflict
Konflik jenis ini individu dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama tidak member kepuasan baginya. Ia ingin menghindari keduanya, tetapi ia tak dapat menghindari yang satu tanpa tidak menghadapi yang lain. Sebagai contoh seorang anak kecil menghadapi dua pilihan, minum obat yang pahit atau jika tidak meminumnya ia akan dihukum oleh ibunya. Konflik ini muncul karena tekanan dari luar dan bukan berasal dari dalam.

C.   Approach avoidance Conflict
Konflik jenis ini disebabkan oleh pilihan yang tersedia mengandung dua hal yang bertentangan dengan keinginannya, tetapi sekaligus menyenangkannya.

D.   Bentuk-bentuk Kegelisahan

Bentuk-bentuk kegelisahan dalam diri manusia dapat terdiri dari :
1.   Keterasingan
Keterasingan berasal dari kata terasing, dan berasal dari kata dasar asing yang artinya sendiri, tidak dikenal orang. Sehingga terasing berarti tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Jadi keterasingan berarti hal-hal yang berkenaaan dengan tersisihkan dari pergaulan atau terpisah dengan orang lain.

2.   Kesepian
Kesepian berasal dari kata sepi, artinya sunyi, lengang, tidak Ramai, tidak ada orang atau kendaraan, tidak banyak tamu, tidak banyak pembeli, tak ada apa- apa, dan sebagainya. Kesepian adalah keadaan sepi atau hal sepi. Sebagai contoh, seorang ibu merasa kesepian setelah anaknya menikah dan berumah sendiri. Berdasarkan contoh ini dapat terlihat bahwa setiap orang pernah mengalami kesepian. Karna kesepian merupakan bagian hidup manusia, lama atau sebentar perasaan kesepian ini bergantung kepada mental orang dan kasus penyebabnya.

3.   Ketidakpastian
Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu (pikirannya) atau mendua, atau apa yang dipikirkan tidak searah, kemana tujuan tidak jelas. Itu semua adalah akibat pikirannya tidak dapat konsentrasi. Ketidakpastian atau ketidaktentuan itu adalah bagian dari hidup manusia. Setiap orang hidup pernah mengalaminya.  Bahkan anak kecil sekalipun pernah mengalaminya, misalnya, ketika ditinggalkan ibunya, ia menangis kebingungan. Kebingungan itu menunjukan ketidakpastian.

E.   Cara Mengatasi Kegelisahan

Untuk menghadapi kegelisahan biasanya dengan menggunakan sikap positif yang bisa berlaku umum. Ini akan berwujud tindakan-tindakan yang sangat dianjurkan yaitu meliputi:

1. Hadapi dan rencanakan segala kemungkinan problem yang timbul dan sikap yang dibayangkan akan terjadi, sampai pada yang sejelek mungkin.

2. Susunlah persiapan cara-cara menghadapinya beserta pemecahannya.

3. Mendeteksi sebanyak mungkin tentang hal-hal yang menyebabkan gelisah termasuk didalamnya, sebab-sebab dan problemanya.

4. Hadapilah dengan tabah kegelisahan berserta sebab-sebab dan problemanya dan bersiap sedia.

5. Jika mampu meskipun mungkin tidak dapat secara spontan hilangkanlah sebab-sebab kegelisahan yang ada.

6. Ajaklah orang lain bekerja sama dalam mengatasi kegelisahan ini paling tidak untuk ikut memikirkan atau memberi perhatian atau memahami keadaan saudara.

Dari keenam jalan yang tersebut di atas itu bagi penderita tentu tak bisa dengan terang atau pas dalam melaksanaka kecuali jika kegelisahannya telah berhenti. Jadi memang harus ada orang lain yang mau membantunya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar